LAWUTV.COM || MADIUN - Upaya penyerapan gabah kering panen (GKP) dari petani oleh Bulog Madiun telah mencapai 17.274 ton. Atau, 91 persen dari total target 18.898 ton.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Wakil Pimpinan Cabang (Wapimca) Bulog Kota Madiun, Hendra Kurniawan. Menurutnya, serapan tersebut mencakup tiga wilayah. Yakni, Kota/Kabupaten Madiun, dan Magetan.
’’Penyerapan dilakukan langsung dari petani atau melalui poktan dan gapoktan,’’ ujarnya, Rabu (16/4).
Hendra menyebut, Bulog melakukan penyerapan dengan skema jemput gabah di lapangan.
Setiap kilogram gabah, Bulog mematok sesuai Harga Pokok Penjualan (HPP) yang telah ditetapkan pemerintah. Yaitu, Rp 6.500 per kilogram. Dengan demikian, hingga saat ini Bulog telah menggelontorkan dana sekitar Rp 112 miliar untuk menyerap GKP dari petani lokal.
Meski begitu, proses penyerapan GKP belum berhenti. Hendra pun optimis target dapat tercapai sebelum akhir April 2025.
Kendati demikian, dirinya juga tidak menampik terjadi kendala di lapangan. Salah satunya, karena terbatasnya mitra penggilingan padi yang memiliki fasilitas pengering (dryer), sehingga menyebabkan antre panjang.
Untuk mengatasi hal tersebut, Bulog berupaya menjalin kerja sama dengan mitra penggilingan dari luar daerah. Serta, melakukan penjadwalan ulang.
’’Upaya ini diharapkan bisa mempercepat alur distribusi gabah dan menjaga stabilitas harga sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional,’’ tandasnya. (*)
Sumber : MadiunToday
0 Komentar