Dari keterangan Ali sebagai guru sarpras mengatakan jika CCTV berbentuk lampu dipasang oleh tukang kebersihan yang sudah bekerja di sekolah selama 20 tahun. Dari pengakuannya CCTV berbentuk lampu tersebut kemudian dia pasang di kamar kecil siswi perempuan karena ada keluhan dari siswi lampunya mati. “ Tukang kebersihan nemunya di samping tempat sampah, lampu itu kotor sempat dibersihkan saat dicoba hidup. Ketika ada siswi yang mengeluhkan lampu kamar kecil mati tidak koordinasi dengan kami kemudian di pasang lampu yang ternyata itu CCTV,” katanya.
Sementara Kepala Sekolah Idha Rachmawati mengatakan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh guru kondisi CCTV berbentuk bola lampu tersebut sudah rusak dan tidak ada microchipnya. Mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan pihak sekolah kemudian melakukan pemeriksaan terhadap HP siswa. “ Dari pemeriksaan HP siswa kita cocokkan apliaksi yang ada di HP dengan CCTV tersebut ternyata tidak ditemukan,” katanya.
Untuk memastikan apakah CCTV berbentuk bola lampu tersebut masih berfungsi saat dipasang di kamar kecil siswsi pihak sekolah menyerahkan ke Kepolsian Resor Magetan untuk diteliti.” Sudah diamankan polres, harapan kami mudah mudahan bisa dipastikan CVCTV itu tidak ada apa apanya karena dari pemriksaan terhadap HP siswa yang kita cocokkan aaplikasinay denagn CCTV tidak ada kit atemukan,” ucapnya.
Sementara Plt Cabang Dinas Pendidikan Ponorogo, Jawa Timur Adi Prayitno turun langsung melakukan pengecekan ke sekolah mengatakan, CCTV berbentuk bola lampu tersebut dipastikan dipasang oleh tenaga kebersihan yang tidak tahu jika bola lampu yang ditemukan di tempat sampah tersebut adalah CCTV. “ Sekolah sudah berkoordinasi dengan pihak yang berwenang yang memang tahu tekhnologi terkait hal itu. Dari keyakinan guru disini CCTV tersebut tidak berfungsi, tetapi mari kikta tunggu hasilnya,” ujarnya.
Sumber : kompas.com
0 Komentar