
Kericuhan terjadi saat salah satu rombongan perguruan silat melintas. Namun, di tengah perjalanan pulang menuju Madiun, mereka dihadang kelompok lain.
Aksi penyekatan tersebut langsung memicu adu mulut antar massa dari kedua kubu.
Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa mengatakan, situasi berhasil dikendalikan berkat gerak cepat aparat gabungan dari Polres Magetan, TNI, dan Brimob.
“Ketika rombongan hendak kembali ke Madiun, terjadi penyekatan oleh kelompok lain. Untungnya, aparat kami bersama Pak Dandim langsung melakukan pendekatan, sehingga massa akhirnya membubarkan diri,” jelas Erik dalam keterangannya.(dikutip dari humaspol Magetan)
Meski sempat memanas, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, polisi tetap siaga dan melakukan pemantauan hingga Minggu malam untuk mengantisipasi gesekan susulan.
Paska insiden, seluruh perguruan silat di Magetan sepakat menandatangani deklarasi damai. Kapolres pun memastikan bahwa kejadian kemarin murni dipicu kesalahpahaman, Senin (21/4).
“Berdasarkan informasi terbaru dari Pak Budi, ternyata ada pihak dari perguruan silat luar Kabupaten Magetan yang memicu perselisihan dan pengrusakan. Masyarakat sekitar kemudian melakukan pengamanan wilayah,” terang Erik.
Ia menegaskan bahwa situasi sudah kondusif dan berharap tidak ada lagi kejadian serupa ke depannya.
“Ini murni kesalahpahaman dua belah pihak. Tidak perlu terjadi lagi, apalagi sampai meresahkan masyarakat,” tandasnya.
0 Komentar