Ketua PBI Cabang Ponorogo, Rian Priya Handoko mengatakan, pelepasliaran ini bukan hanya bentuk peringatan, tetapi juga bagian dari upaya nyata untuk melestarikan keanekaragaman hayati Ponorogo.
“Cendet dilepas agar membantu petani mengendalikan hama ulat. Harapan kami, satwa-satwa ini tidak dipulut atau ditembak. Biarkan mereka berkembang biak di alam,” ujarnya.
Rian juga menambahkan bahwa sebelum dilepas, burung-burung tersebut telah melalui proses karantina. Upaya pelestarian ini diperkuat dengan adanya peraturan desa (Perdes) yang melarang perburuan ilegal di wilayah tersebut.
Selain cendet, satwa lain seperti trucuk, anis merah, anis matahari, dan masih banyak lagi, juga turut dilepasliarkan.
Tak hanya melepas burung, PBI Ponorogo juga telah melakukan penanaman pohon di kawasan tersebut pada minggu sebelumnya. Program ini mendapat dukungan dari pemerintah, dengan tujuan memperkuat ekosistem tempat satwa-satwa ini berkembang.
“Kami berharap masyarakat bersama-sama menjaga satwa dan alam ini. Mari kita biarkan satwa endemik kita berkembang dengan baik, demi generasi mendatang,” tutup Rian.
0 Komentar