Peresmian pintu perlintasan sebidang kereta api ini ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pita bunga, disaksikan oleh perwakilan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Dinas Perhubungan Kabupaten Madiun, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perwakilan PT KAI, Kodim Madiun, Polres Madiun Kota, serta tokoh masyarakat setempat.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Madiun, Supriyadi, menjelaskan bahwa dari total 8 perlintasan sebidang di Kabupaten Madiun yang telah mendapat rekomendasi pembangunan palang pintu dari Kementerian Perhubungan, 5 telah beroperasi.
Di antaranya adalah JPL 122 di Desa Wonoasri dan JPL 115 di Desa Bungkus yang rampung pada tahun 2019, serta JPL 113 di Desa Siderejo dan JPL 03 di Desa Klegen yang mulai beroperasi tahun 2023.
“Tahun ini, pembangunan JPL 04 di Desa Ngetrep telah selesai dan siap dioperasionalkan, berkat kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Madiun,” ujar Supriyadi.
Tiga JPL lainnya, yakni JPL 112 di Nampu, JPL 121 di Bancong, dan JPL 109 di Petung, sedang dalam tahap pembangunan dan ditargetkan selesai paling lambat akhir tahun ini.
Pj. Bupati Madiun Tontro Pahlawanto menegaskan bahwa kehadiran JPL di Desa Ngetrep merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga keselamatan masyarakat, terutama di perlintasan kereta api.
“Keselamatan di jalan adalah prioritas utama yang perlu mendapat perhatian serius, terutama di perlintasan kereta api. Kami melakukan percepatan agar delapan JPL ini selesai tahun 2024,” jelas Tontro.
Tontro juga berharap dengan adanya JPL ini, masyarakat lebih patuh terhadap aturan lalu lintas, khususnya di area perlintasan kereta api, sehingga kecelakaan akibat menerobos palang pintu dapat dihindari.
“Jika perlintasan sudah beroperasi, masyarakat juga diharapkan lebih disiplin sebagai pengguna jalan, demi keselamatan bersama,” pesan Pj. Bupati Madiun. (*)
0 Komentar