Dalam pembukaan kegiatan yang diikuti lebih dari 7.700 peserta dari seluruh Jawa Timur ini, Ida yang juga menjabat sebagai Ketua PC LP Ma’arif NU Magetan berharap agar generasi muda dapat terus mengembangkan kemampuan baik di bidang intelektual, spiritual, sosial, maupun fisik.
"Anak muda harus beraktivitas dan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya di mana pun mereka berada. Manfaatkan kesempatan Jelajah Santri VIII ini untuk belajar dan fokus mengasah potensi diri, sehingga nantinya memiliki skill dan kompetensi yang lebih dibandingkan yang lain," tutur Ida.
Kegiatan Jelajah Santri VIII, yang menjadi ajang silaturahmi dan kompetisi pramuka se-Jawa Timur, mempertemukan ribuan peserta dari berbagai tingkatan, mulai dari SD hingga SMP sederajat.
Ida merasa bangga Kabupaten Magetan terpilih sebagai tuan rumah acara ini dan berharap kegiatan tersebut bisa menjadi momen bagi para pemuda untuk menumbuhkan semangat belajar dan berkarya.
Ida juga menekankan pentingnya generasi muda berani menyampaikan ide-ide segar untuk kemajuan daerah. "Beda generasi, otomatis beda sudut pandang. Anak muda itu istimewa, jadi jangan bosan dan jangan segan untuk selalu menuangkan ide-ide segar dan unik mereka dalam berbagai kegiatan, terutama untuk kemajuan Magetan yang akan datang," jelasnya.
Upacara pembukaan dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk jajaran Pengurus Sako Maarif PBNU dan PWNU Jatim, pimpinan LP Maarif NU Jatim, serta jajaran forkopimda Magetan.
Selain sebagai ajang kompetisi, kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini juga mempertandingkan 134 kejuaraan dan menjadi sarana untuk mempererat persaudaraan di kalangan pramuka Jawa Timur.
0 Komentar