Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Santri Perempuan Alami Trauma Ketakutan Berlebihan : Diduga Dianiaya Menggunakan Selang Dan Rambut Digunting

 

Lawutv.com Magetan  -  Diduga dianiya oleh anak pengasuh panti asuhan, kakak kandung korban yang berusia dibawah umur melapor ke polisi. Kasatreskrim Polres Magetan AKP Angga Perdana Brahmada mengatakan, kakak korban melapork ke polisi pada Hari Rabu (28/9) lalu karena adiknya yang baru berusia 15 dianiaya dengan dipukul mengunakan selang dan terduga pelaku juga memotong rambut korban. “Laporannya hari Rabu kemarin, yang melaporkan kakak kandung dimana korban diduga dianiaya oleh anak dari pengasuh salah satu panti asuhan di Magetan dengan menggunakan selang dan rambutnya dipotong, “ ujarnya ditemui di Polres Magetan Kamis (5/9/2024).

Angga menambahkan, saat ini pihaknya telah meminta keterangan dari korban dan 4 rekan korban yang mengetahui kejadian dugaan penganiayaan tersebut. Dari keterangan korban dan saksi, penganiayaan terjadi sejak Bulan Desember tahun 2023 lalu. “ Perbuatannya sudah terjadi sejak Desember akhir atau awal Januari, antara itu karena korban agak lupa,” imbuhnya.

Akibat dari dugaan tindak kekerasan penganiayaan tersebut, korban saat ini mengalami trauma atau ketakutan berlebihan. Untuk memastikan kondisi korban, Polres Magetan memanggil psikolog dari Surabaya untuk mengetahui kejiwana korban. “ Akibat dugaan  penganiayaan tersebut korban mengalami ketakutan yang berlebihan. Kita mendatangkan psikolog dari Provinsi Jawa TImur,” ucapnya.

Untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan, 40 anak penghuni panti asuhan saat ini diamankan di lokasi yang aman selama penanganan kasus dugaan penganiayaan oleh anak pengasuh panti asuhan berlangsug. Mesti telah meminta keterangan kepada terduga pelaku, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. “ Kita masih mendalami kasus tersebut, nanti ketika  alat bukti terpenuhi kita gelarkan untuk  menaikkan statusnya,” ucap Angga.

Saat ini Polres Magetan masih mendalami dugaan kasus penganiayaan oleh anak pengasuh panti asuhan terhadap satu santri perempuan. Meksi demikian tidak tertutup kemungkinan masih ada korban lainnya. “ Ada saksi yang saat itu barengan mengalami itu (penganiayaan), kita masih pendalaman terkait korban lainnya,” pungkasnya.

Sumber : Adhimas RFM

Posting Komentar

0 Komentar