Hot Posts

6/recent/ticker-posts

4 OTK Diduga Peras Kepala MTsN 4 Magetan, Catut Nama Wartawan dan Kontraktor, Ini Tindakan Melanggar Hukum kata Yusuf Rizal ketua Umum PWMOI & IJW



Lawutv com MAGETAN - Lagi - lagi Dunia pendidikan Magetan dibuat geram oleh ulah oknum  yang mengaku dari lembaga tertentu dan sangat meresahkan dunia pendidikan di Kabupaten Magetan.

 MTsN 4 Magetan salah satu sekolah yang berada disisi timur kota Magetan menjadi korban ulah oknum tersebut.Kepala Sekolah Madrasah  mengungkapkan rasa kekhawatirannya setelah mengalami dugaan pemerasan oleh beberapa orang tidak dikenal dan mengaku pengawas dana BOS.

Peristiwa ini terjadi beberapa hari yang lalu, ketika pelaku yang berjumlah 4 orang mendatangi sekolah dan meminta sejumlah uang dengan dalih menanyakan tentang pengadaan seragam, buku dan penggunaan dana BOS.

Menurut Kepala Madrasah, pelaku mengancam akan memviralkan sekolah jika permintaan mereka tidak dipenuhi.

"Pelaku 4 orang ini datang dan mengancam akan meramaikan permasalahan yang dibawa mereka. Mereka menanyakan tentang seragam dan pengadaan buku kok ada iuran. Kemudian mereka meminta dana operasional agar permasalahan yang diketahui mereka ini tidak menjadi berita, dana operasional tidak dikasih pelaku minta sebuah laptop juga agar Komite menyiapkan.

Dalam keteranganya Drs. Giana, setelah permintaan dana operasional tidak dipenuhi oleh pihak madrasah, empat pelaku yang mengaku dari lembaga pengawas dana BOS tersebut akhirnya meminta uang dengan alasan untuk membeli laptop kantor tetapi akhirnya hanya diberi sejumlah uang.

"Akhirnya mereka ini minta uang untuk beli sarapan. Ya kalau untuk makan sarapan aja terus saya beri 500 ribu tapi tidak mau. Akhirnya mereka minta 1 juta," imbuhnya.

               Drs.Giana, M.Ag ( Kamad )
Tak hanya itu, yang lebih parah lagi, saat melakukan aksinya empat orang pelaku ini juga mencatut nama awak media Magetan Ashar dan salah satu kontraktor ternama di Magetan Lukman beserta nomor telpon yang diisikan di buku tamu. Artinya, saat melakukan aksinya, mereka memakai nama dan nomor telepon orang lain di buku tamu.

Sementara itu, ditempat yang berbeda, Ashar dari media Bidik Nasional yang nama dan nomor telpon dicatut oleh pelaku mengaku kecewa atas kejadian ini.

Wartawan senior ini mengaku akan melangkah kejalur hukum apabila para pelaku tidak segera meminta maaf atau menyelesaikan masalah ini.

"Yang jelas saya tidak terima kok tiba-tiba ada nama dan nomor handphone saya. Padahal saya tidak kesana. Dan permasalahan seperti ini akan saya konfirmasi dan kemungkinan akan saya laporkan juga nanti," tegas Ashar.

Yusuf Rizal selaku Presiden LSM LIRA yang Juga Ketua Umum PWMOI serta ketua umum IJW ( Indonesia jurnalistik watch ) menyesalkan tindakan oknum tersebut, apalagi dengan mencatut nama salah satu wartawan dan salah satu pengusaha Dikabupaten Magetan plus nomer hp kedua orang tersebut. " Ini jelas - jelas tindakan melanggar hukum" 
Dengan adanya kejadian ini, diharapkan bisa menjadi pelajaran berbagai pihak seperti madrasah maupun kepala madrasah yang lain untuk lebih berhati-hati ketika menghadapi permasalahan seperti ini, Ujarnya.

Mereka harus lebih detail lagi menanyakan identitas maupun kepentingan orang yang mengaku dari lembaga maupun dari awak media.

Untuk saat ini pihak sekolah dan orang-orag yang dirugikan dengan kejadian ini sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk menindaklanjuti permasalahan ini, seperti nama dan tanda tangan di buku tamu, serta rekaman CCTV yang ada di madrasah.**

Posting Komentar

0 Komentar