Tiga bulan kami tidak singgah di desa Terung ada yang baru dan sangat asik untuk dipandang, sebuah gapura bernuansa Majapahitan telah berdiri disisi barat makam keramat tersebut.
Konon Gapura ini dibangun oleh seseorang yang enggan disebutkan namanya, dia merasa ada hal yang lain setelah memasuki Desa Terung, dengan dikerjakan oleh penduduk setempat Gapura ini selesai dibangun.
Untuk biaya pembangunan ini semua dari " hamba Allah" yang sudah saya tulis diatas tadi, (tidak mau disebutkan namanya)
Gapura punden TERUNG yang bahanya dari bata yang lumayan bagus ( bata pres) bercat coklat tua menjadi ikon dipunden desa Terung, mengingat puluhan bahkan ratusan tahun belum pernah berdiri gapura untuk jalan masuk ke Makam keramat tersebut.
Tahun 2024 ini Gapura yang digadang oleh semua masyarakat terung bisa terwujud berkat uluran tangan Dan keikhlasan hati seorang dermawan dan dikerjakan oleh warga desa Terung ini menambah keindahan lokasi Makam.
Dimana konon makam tersebut masih menjadi jujukan warga yang ingin berdoa dan mencari kharomah dari makam tersebut wajar jika ada warga atau orang yang peduli dengan punden yang masih sangat keramat ini.
"Sekarang sudah bagus mas jalan masuk ke makam jika lewat sisi barat, dan Gapuranya bagus juga, ini berkat dermawan yang mencintai makam keramat di punden Terung ini." Sehingga beliau rela membangunkan Gapura ini dengan dana pribadinya.ujar Kardi
Terlepas siapa yang mendanai dan membangun, yang jelas punden Terung sekarang bertambah indah dan asik dipandang setelah berdirinya Gapura yang tidak sedikit uang untuk membiayainya.
Tapi ada runmor biaya dari pembangunan tersebut berasal dari seseorang yang saat ini bertugas menjadi abdi negara, yaitu seorang Polisi yang bertugas di wilayah kabupaten Magetan.
Sekarang tugas penduduk setempat untuk merawat dan membuat makam nenek moyangnya bertambah indah Dan semakin banyak didatangi oleh para pendatang untuk sekedar berdoa dan menyendiri.
Pendopo makam yang konon juga telah dibangun oleh para dermawan,
telah berdiri kokoh dengan tiang dari bahan kayu jati serta genting bercat merah, dengan sentuhan pelitur mengkilat membuat kita damai berada didalamnya.Walau lantainya belum dikeramik atau di sempurnakan, tetapi pendopo tersebut sangat dinanti oleh penduduk desa setempat.
Punden Terung yang telah menjadi cerita dari masa ke masa semoga akan terus terjaga kelestarianya dan terus menjadi saksi sejarah bagaimana Raden Brawijaya V pernah singgah dan berada di Desa Terung, kecamatan Panekan kabupaten Magetan yang konon menjadi cikal bakal berdirinya Desa TERUNG.(gs )
0 Komentar