Topi serta jaket jeans tidak pernah lepas dari tubuhnya disaat si buaya sedang menjalankan aktifitasnya sebagai buruh angkut di pasar subuh kota Sampit.
Pasar yang beroperasi 24 jam non stop ini berada di lingkungan belakang Golden dan lebih tepatnya di gang tiung serta di area eks parkiran Kodim kota Waringin Timur ( Sampit ).
Buaya salah satu penghuni gang Tiung merupakan seorang pemuda yang gagah, kuat, serta pekerja keras. Tiap ada kapal datang serta keluarnya truk - truk pengangkut sayur mayur, buaya beserta anak buahnya saling berebut untuk menjadi kuli panggul di pasar subuh tersebut.
Didalam kelompoknya buaya termasuk senior, dan disegani oleh anak - anak belakang Golden.
Uang dari hasil kuli panggulnya dibuat buaya untuk mengkonsumsi narkoba jenis sabu, tidak tanggung - tanggung, dapat uang 500 - 1.000.000 juta pun habis untuk membeli barang haram tersebut, tiada hari tanpa narkoba dan tiada hari tanpa masalah.
" Buaya itu namanya " nama yang tidak asing di telinga para penghuni gang Tiung atau belakang Golden.
Buaya dibesarkan oleh seorang ibu asli dari sebrang pulau, yaitu Jawa Timur, seorang ibu yang kuat yang sabar serta sangat menyayangi anak anaknya termasuk buaya.
Seorang ibu yang banting tulang untuk menghidupi dan membesarkan anak anaknya, saat ini ibu buaya berumur 65 tahun tetapi semangat mencari rejeki untuk mencukupi keluarganya luar biasa, dia sangat menyayangi buaya.
Tetapi apa yang dilakukan orang tua buaya tidak sepadan dengan kelakuan buaya terhadap orang tuanya, buaya masih menjadi anak yang kurang ajar dan selalu membuat sedih hati orang tuanya.
Pada suatu saat buaya kedapatan membawa barang haram tersebut dan menjadi incaran aparat keamanan, singkat cerita buaya masuk bui dan dijalani selama 4 tahun di rutan kota Sampit.
Keluar dari bui buaya bukanya sadar akan kelakuan dan tingkahnya, tetapi selalu membuat hati orang tua serta istrinya selalu bersedih dan selalu membikin mereka " makan hati."
Orang tua buaya sampai kena serangan jantung karena selalu memikirkan polah dan tingkah laku buaya, apalagi istri buaya yang saat ini sedang dalam keadaan sakit, selalu dibuat buaya menderita.
" Buaya itu tipe manusia yang sulit dinasehati, semaunya sendiri, keluar masuk penjara hal biasa bagi buaya." Sampai istrinya minta cerai, kata salah satu keluarga buaya yang enggan menyebutkan namanya.
Buaya tetap buaya, saat kita lengah bisa - bisa kita yang disantapnya.
Akankah buaya akan segera sadar dan kembali ke jalanNya??
Kita lihat saja perkembangan berikutnya, padahal pas tulisan ini saya buat sahabat buaya barusan ditangkap polisi karena kedapatan menjual dan memakai barang haram tersebut.
" Buaya itu Namanya" kata kata yang cocok bagi dia, karena dia lebih suka dipanggil buaya dari pada nama aslinya.
Semoga Buaya belakang Golden segera kembali menjadi anak yang patuh dan soleh sehingga buaya bisa menjadi idaman keluarga anak dan istrinya. ( Bersambung )
0 Komentar