Maulidia terakhir dipamiti Wisnu pada Sabtu pukul 12.00 siang, ketika warga Jalan Pasopati, Josenan, Kota Madiun, itu hendak memancing. Sang anak bermain kucing di teras ditemani kakek.
Kepada Maulidia, Wisnu kala itu mengatakan bahwa dia hendak mengajak balita imut tersebut malam mingguan di alun-alun.
Baru setengah jam memancing, Wisnu mendengar kabar buah hatinya hilang. Dia langsung mencari ke sekitar rumah.
Dari pekarangan, RTH (ruang terbuka hijau) tak jauh dari rumah, hingga ke tepian bengawan.
Keluarga melapor ke perangkat kelurahan dan polisi. Pencarian dilakukan aparat gabungan dengan berbagai cara sejak Sabtu hingga Senin (8/1) hari ini.
BPBD Kota Madiun juga berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Madiun, Ngawi, hingga Bojonegoro. Antisipasi bila si kecil Maulidia ternyata tenggelam dan hanyut di Bengawan Solo.
Berbagai upaya pencarian itu membuahkan hasil. Senin sekitar pukul 11.00, pemancing di Bojonegoro mendapati jasad terapung di bengawan.
Ciri-cirinya mengenakan kaus biru bergambar doraemon, mirip dengan kaus yang terakhir dipakai Maulidia.
BPBD Bojonegoro yang mendapat kabar itu langsung mendatangi lokasi dan berkoordinasi dengan BPBD Kota Madiun.
Harapan dan janji Wisnu kepada Maulidia untuk mengajaknya malam mingguan di alun-alun gagal terealisasi. Sang anak terkonfirmasi tewas tenggelam dan ditemukan di Bojonegoro.
"Ditemukan di aliran Bengawan Solo, tepatnya di Desa Karangnongko, Bojonegoro. Sudah dikonfirmasi BPBD setempat,'' ungkap Kapolsek Taman Kompol Agus Suprijanto, Senin siang.
BPBD Kota Madiun bersama keluarga pada Senin siang bergegas ke Bojonegoro guna menjemput jasad Maulidia. (Red.Dicky)
0 Komentar