Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Memangkas jarak, Menyatukan dua Dusun di Lereng Lawu



.                Oleh : H.M Tasir

Magetan, PAGI itu udara di lereng Gunung Lawu terasa begitu dingin menusuk tulang, sementara di ufuk timur sang surya mulai memamerkan sinarnya, menerobos ke sela-sela pohon-pohon jati yang berderet di sepanjang jalanan desa.

Dari kejauhan samar pria berbadan tegap berjalan cepat dengan sorot mata tajam, makin lama semakin mendekat ke anggota Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke -118 Kodim 0804/Magetan yang bersama warga Desa Plangkrongan, KecamtanPoncol, Kabupaten magetan, sedang menikmati sarapan pagi.

“Lanjutkan saja sarapannya,” perintahnya, yang langsung dibalas dengan kompak, “Siap Komandan!’.

Pria yang ternyata Komandan Satgas (Dansatgas) TMMD ke 118 Kodim 0804/Magetan Letkol Inf Dani Indrajaya S.I.P kembali melangkah. Dan seketika langkah itu terhenti ke jalanan yang baru dilakukan pengecoran sehari sebelumnya. Sorot matanya tajam, memerhatikan ukuran ketebalan, mencari jika ada kesalahan dalam pengerjakan proyek jalan itu.

Hembusan angin kembali bertiup pelan, menerpa pepohonan jati menghadirkan kesejukan. Seketika pria yang juga menjabat Komandan Kodim (Dandim) 0804/Magetan itu mengembangkan senyuman. Makin lama semakin melebar, menandakan rasa puas atas pekerjaan itu.pengecoran jalan sepanjang 2.602 meter. “Yes, semua sesuai dengan prediksi!’ teriaknya puas. 

Pria dengan dua melati dipundak itu lantas berdiri, dan berjalan mendekati ke prajuritnya yang sudah memulai menyiapakan pengecoran jalan. “Sudah kenyang kan. Kembali bekerja ya, jangan lupa jaga kesehatan,” pintanya yang lagi-lagi dibalas dengan suara kompak, “Siap komandan!”.

Seperti dikomando, para prajurit pun menyiapkan bagian-nya sendiri, ada yang mengangkut batu koral, ada pula yang mengangkut semen, lalu menuangkan bergantian di mesin molen, menyiapakan proses pengecoran jalan. 
Sementara bagi prajurit, kehadiran Sang Komandan, seketika menyulut semangat untuk segera menuntaskan pengerjaan jalan yang telah lama didambakan oleh warga Dusun Beji dan Dusun Keron di Desa Plangkrongan. Beratnya medan, naik turun bukit dan letaknya jauh di dalam hutan, tidak mampu melunturkan semangat para prajurit.

Namun beratnya medan menjadi perhatian Dansatgas TMMD 118 Letkol Inf Dani Indrajaya S.I.P, karena itu dia sangat bersyukur masyarakat Desa Pangkrongan bergantian membantu pengerjaan semua proyek TMMD ini. “Beruntung, masyarakat  membantu pekerjaan Satgas. Setiap hari masyarakat Dusun Beji dan Dusun Keron bergiliran membantu tanpa kita minta. Alhamdulillah,” pamernya bangga.

Letkol Inf Dani Indrajaya, S.I.P menyebut, dasar terpilih Desa Plangkrongan sebagai sasaran TMMD, karena kebeardaan jalanan desa yang sangat diperlukan warga.  "Pembukaan akses jalan dan pembangunan pengecoran rabat jalan sepanjang 2.602 meter, ini sangat strategis, dimana selain mempermudah akses warga, juga akan mendorong potensi pariwisata di wilayah Plangkrongan, mengingat suasana alam di lereng Lawu yang indah, sejuk, asri dan masih benar-benar alami," terangnya.

Semangat warga membantu prajurit yang tergabung dalam Satgas TMMD ke-118 ini mendapat apresiasi dari Danrem 081/DSJ Kolonel Inf H. Sugiono, SSos, MSi. “Selain rabat jalan sepanjang 2.602 meter, ada perbaikan jalan yang akan menghubungkan dua wilayah yang kemarin terisolir, sehingga diharapkan akan memberikan akses warga untuk keluar masuk wilayah masing-masing,” tuturnya. 


Gerakkan Ekonomi

Dan demi menyatukan dua dusun ini, anggaran sebesar hampir Rp Rp1,844 miliar digelontorkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan. Melalui pembangunan akses jalan program TMMD ke-118 ini, diharapkan akan mampu menggerakkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Program TMMD ke-118 diharapkan bisa membantu membuka isolasi antar desa, sehingga semakin meningkatkan roda perekonomian daerah," beber Pejabat (Pj) Bupati Magetan Ir Hergunadi, MT.

Menurut Pj Bupati Magetan Ir Hergunadi.M.T,  keberadaan TMMD ke-118 ini sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk peningkatan ekonomi. "Kegiatan ini merupakan sinergitas antara TNI, Polri dan pemerintah daerah dalam mewujudkan impian masyarakat yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Ir.Hergunadi M.T,  menambahkan sinergi ini dirasakan sangat membantu pemerintah daerah, terlebih manfaatnya bagi masyarakat di Dusun Beji dan Dusun Keron Desa Plangkrongan Kecamatan Poncol  khususnya dan Kabupaten Magetan pada umumnya. "Mewakili pemerintah daerah, saya sangat berterima kasih atas apa yang dilakukan mitra kita TNI khususnya Kodim 0804/Magetan melalui TMMD ke-118," katanya.  


Kemanunggalan TNI-Rakyat

Terkait sinergi, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf, MA,  memaparkan, TMMD ke-118 ini sebagai momentum untuk semakin meningkatkan sinergi, menggugah kesadaran bersama untuk selalu menghidupkan budaya gotong royong, mempererat tali persaudaraan, merajut kebersamaan dan persatuan, meningkatkan karya, inovasi dan prestasi, membangun daerah. Hal ini sejalan dengan tema kali ini, yakni "Sinergi Lintas Sektoral Mewujudkan Kemanunggalan TNI-Rakyat Semakin Kuat".

TMMD lanjut Pangdam, sebagai program lintas sektoral yang melibatkan TNI, lembaga pemerintah daerah, serta segenap lapisan masyarakat, merupakan salah satu langkah nyata guna mengatasi berbagai permasalahan, seperti akses jalan transportasi yang belum ada atau belum layak, serta membantu penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.

“TMMD bukan domain TNI semata, melainkan program bersama semua komponen bangsa yang dilakukan sebagai upaya untuk mengakselerasikan pembangunan, memeratakan kesejahteraan, meningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat sekaligus meningkatkan kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "TMMD ini merupakan upaya untuk membantu pemerintah guna mempercepat pembangunan di wilayah pedesaan yang wilayahnya sulit dijangkau," jelasnya.

Sementara itu, semangat para prajurit TNI membuat salah satu warga terharu. “Keberadaan TMMD sangat membantu kita, apa yang sebelumnya tidak mungkin menjadi mungkin. Kita bisanya harus berputar 15 km, memutar melewati wilayah kecamatan lain untuk ke pusat Kecamatan Magetan. Kini dengan adanya jalan dan juga jembatan jaraknya diperpendek hanya 1,5 km,” aku Supardi bangga.

Senada Kepala Desa Plangkorongan Wawan Setyo Budi SKM, mengapresiasi kolaborasi apik antara TNI dan warga masyarakatnya. Sukarno Tokoh Masyarakat Desa Plangkrongan  mengaku sangat bersyukur dengan adanya TMMD di desanya. Sebab banyak sekali kemudahan dan pembangunan yang tercipta melalui TMMD ini.

“Kami sangat bersyukur dengan program ini. Kami yakin program TMMD memberikan manfaat yang banyak sekali untuk masyarakat. Diantaranya memudahkan mengangkut hasil pertaniann maupun perkebunan, salah satunya.

Dan perlu diketahui, untuk wilayah sasaran, yakni di Desa Plangkrongan dinilai tepat, karena memang kondisinya sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi masyarakat. “Semoga ke depan, pasca penutupan TMMD, masyarakat bisa merawatnya, sehingga apa yang kita bangun bisa bertahan lama dan berguna untuk generasi di masa depan,” pungkasnya. 


Sasaran Fisik dan Non Fisik

Seperti diketahui, sasaran fisik terdiri dari rehab dua rumah ibadah, renovasi dua pos kampling, rabat beton jalan sepanjng 2.602 meter, saluran air 825 meter, dan pembangunan talud jalan sepanjang 169 meter.

Sedangkan sasaran non fisik berupa penyuluhan-penyuluhan di antaranya, bela negara, wawasan kebangsaan (wasbang), pelayanan publik dan kependudukan, pendidikan, keagamaan, hukum dan kamtibmas, Posyandu, Posbindu dan protokol kesehatan, KB kesehatan dan pencegahan bahaya stuntiung, narkoba, 10 Program Pokok PKK, perikanan/peternakan, serta terorisme dan radikalisme. 


Kemanfaatan Sasaran TMMD 

Baik sasaran fisik dan non fisik, keduanya membawa kemanfaatan bagi masyarakat Desa Plangkrongan. Rabat jalan beton misalnya, nantinya akan mempermudah jalur tranportasi antar dusun sehingga akan berakibat meningkatnya perekonomian masyarakat, karena waktu tempuh akan lebih pendek. 

Bagi warga yang berpenghasilan dari berdagang, dibangunnya jalan akan berdampak pada taraf hidup yang lebih baik. Begitupun bagi petani, akan mempermudah distribusi hasil  pertanian.

Talud Jalan, akan menahan kondisi tanah agar tidak mudah longsor, mengingat keberadaan sasaran TMMD ada di lereng Gunung Lawu. Juga pembangunan saluran air, dapat mengedalikan aliran air sehingga tidak naik ke bahu jalan. 

Begitupun rehab rumah ibadah, akan memperlancar masyarakat dalam beribadah sehingga semakin khusuk ibadahnya. Rehab Pos Kamliing, agar tercipta keamanan lingkungan dan mendorong terciptanya keamanan lingkungan.

Dan penyuluhan/sosialisai, untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM), juga kaitannya dengan kemanunggalan TNI-rakyat, sehingga dengan SDM yang ada ada peran serta masyarakat untuk digunakan dalam bela negara, terwujudnya kesediaan alat dan kondisi juang,  wasbang, cinta tanah air dan kesadaran berbangsa dan bernegara, selain peningkatan kesadaran masyakatkan tentang pentingnya kesehatan diri maupun lingkungannya.(*)

 

Posting Komentar

0 Komentar