LAWUTV.COM || MADIUN - Lapangan Mako Polres Madiun mendadak ramai ratusan masa, Kamis (31/8/2023). Aksi unjuk rasa yang awalnya berlangsung damai ini berakhir ricuh. Bahkan diwarnai aksi penjarahan dan penyerangan kepada anggota gabungan dari jajaran Polres Madiun.
Sejumlah aksi masa ini merupakan rangkaian skenario simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang dilakukan oleh Polres Madiun, Jajaran Polda Jatim Korwil V. Dalam simulasi ini juga digelar bagaimana menangani teror dan ancaman bom.
Kapolres Madiun, AKBP Anton Prasetyo yang memantau langsung bersama Forkopimda sekowil V Madiun mengungkapkan, simulasi pengamanan Pemilu ini untuk memastikan personel Polri yang bersinergi dengan TNI dan stakeholder telah siap mengawal rangkaian pesta demokrasi lima tahunan.
Anton mengatakan, pihaknya telah memetakan potensi kerawanan yang ada di Kabupaten Madiun. Ini dilakukan untuk memudahkan tugas-tugas Polri dalam pengamanan pemilu nantinya. Menurutnya, ini juga sebagai upaya menunjukkan kepada masyarakat, Polri bersama TNI dan unsur terkait, siap mengamankan tahapan pemilu tahun 2024 mendatang.
"Dengan kegiatan ini pula kami menunjukkan ke publik bahwa Polri berkolaborasi dengan TNI dan seluruh stakeholder, siap melaksanakan kegiatan pengamanan tahapan Pemilu di tahun depan," imbuhnya.
Dalam simulasi ini selain TNI-Polri, unsur lain yang terlibat yakni KPU Kabupaten Madiun, Dishub Kabupaten Madiun, Linmas, Satpol PP dan Bawaslu Kabupaten Madiun. (Dw)
0 Komentar